Bekatul dan jangkrik bisa jadi bakso
penambah vitalitas
Bekatul dan jangkring yang seringkali
digunakan sebagai pakan ternak ternyata
bisa diolah menjadi bakso sarat gizi.
Selain bisa dibuat makanan alternatif,
manfaat jangkrik pun tidak bisa
dipandang remeh. Sebab tubuh jangkrik
yang mengandung hormon progesteron
dan esterogen bisa menambah vitalitas
perempuan, mendukung pertumbuhan
sekunder serta kesuburan.
Pengembangan bekatul menjadi bakso
itu dilakukan Yeni Widiyawati, Anggraeni
Mashinta S dan Siti Munawaroh,
mahasiswa jurusan Pendidikan IPA
Fakultas MIPA UNY. Selain manfaat yang
baik, bekatul dan jangkrik mudah diolah
untuk dijadikan bakso.
Anggraeni memaparkan, jangkrik
mengandung 105,49 ppm hormon
progesteron dan 259,535 hormon
esterogen yang baik untuk membangun
vitalitas perempuan yakni, bermanfaat
untuk pertumbuhan sekunder serta
kesuburan, mengurangi rasa nyeri saat
menopause dan membuat siklus
menstruasi lancar.
“Jangkrik juga banyak mengandung
protein, yakni sebesar 57,32% sehingga
layak untuk dikonsumsi manusia,”
ujarnya kepada Harian Jogja, Minggu
(17/4).
Sementara itu, bekatul kaya akan vitamin
B, vitamin E, asam lemak esensial, serat
pangan, protein, oryzanol dan asam
ferulat yang berkhasiat menurunkan
kadar kolesterol, tekanan darah dan
glukosa darah.
“Bahan dasar dari bekatul dan jangkrik
mudah dan murah, sehingga masyarakat
dapat mempunyai pilihan makanan
pengganti yang sarat gizi,” tambah Siti.
Departemen Pertanian, lanjutnya,
menyebutkan bahwa ketersediaan
bekatul di Indonesia cukup banyak dan
mencapai 4.5-5 juta ton setiap
tahunnya. Selain itu bekatul merupakan
makanan sehat alami mengandung
antioksidan, multivitamin dan serat
tinggi yang baik untuk kesehatan.
Ia menjelaskan cara pembuatan bakso
bekatul dan jangkrik dimulai dengan
membuat tepung jangkrik. Jangkrik jenis
kalung dibersihkan, dijemur, lalu digiling.
Banyaknya jangkrik yang dibutuhkan
tergantung dari berapa banyak tepung
yang ingin dihasilkan.
Setelah berbentuk tepung maka jangkrik
dijadikan campuran sebagai bahan
pembuatan bakso bekatul dan jangkrik.
Adapun bahan yang diperlukan adalah
bekatul 100 gram, tepung jangkrik 50
gram, tepung kanji satu sendok makan,
garam satu sendok makan, bawang putih
dua siung dan air putih 10 ml.
Bekatul, urai dia, disaring, dicampur air
dan dikukus terlebih dahulu baru
dicampur dengan tepung jangkrik,
tepung kanji dan bahan-bahan lain yang
telah dihaluskan lalu dibiarkan selama 15
menit. Setelah itu dibentuk dengan
cetakan dan dimasukkan ke dalam air
mendidih hingga matang dan muncul di
permukaan. “Tiriskan, dinginkan dan
terakhir disajikan,” pungkas mahasiswa
angkatan 2009 ini.(Wartawan Harian
Jogja/Switzy Sabandar)
http://www.harianjogja.com/baca/2011/04/18/bekatul-dan-jangkrik-bisa-jadi-bakso-penambah-vitalitas-145978]
penambah vitalitas
Bekatul dan jangkring yang seringkali
digunakan sebagai pakan ternak ternyata
bisa diolah menjadi bakso sarat gizi.
Selain bisa dibuat makanan alternatif,
manfaat jangkrik pun tidak bisa
dipandang remeh. Sebab tubuh jangkrik
yang mengandung hormon progesteron
dan esterogen bisa menambah vitalitas
perempuan, mendukung pertumbuhan
sekunder serta kesuburan.
Pengembangan bekatul menjadi bakso
itu dilakukan Yeni Widiyawati, Anggraeni
Mashinta S dan Siti Munawaroh,
mahasiswa jurusan Pendidikan IPA
Fakultas MIPA UNY. Selain manfaat yang
baik, bekatul dan jangkrik mudah diolah
untuk dijadikan bakso.
Anggraeni memaparkan, jangkrik
mengandung 105,49 ppm hormon
progesteron dan 259,535 hormon
esterogen yang baik untuk membangun
vitalitas perempuan yakni, bermanfaat
untuk pertumbuhan sekunder serta
kesuburan, mengurangi rasa nyeri saat
menopause dan membuat siklus
menstruasi lancar.
“Jangkrik juga banyak mengandung
protein, yakni sebesar 57,32% sehingga
layak untuk dikonsumsi manusia,”
ujarnya kepada Harian Jogja, Minggu
(17/4).
Sementara itu, bekatul kaya akan vitamin
B, vitamin E, asam lemak esensial, serat
pangan, protein, oryzanol dan asam
ferulat yang berkhasiat menurunkan
kadar kolesterol, tekanan darah dan
glukosa darah.
“Bahan dasar dari bekatul dan jangkrik
mudah dan murah, sehingga masyarakat
dapat mempunyai pilihan makanan
pengganti yang sarat gizi,” tambah Siti.
Departemen Pertanian, lanjutnya,
menyebutkan bahwa ketersediaan
bekatul di Indonesia cukup banyak dan
mencapai 4.5-5 juta ton setiap
tahunnya. Selain itu bekatul merupakan
makanan sehat alami mengandung
antioksidan, multivitamin dan serat
tinggi yang baik untuk kesehatan.
Ia menjelaskan cara pembuatan bakso
bekatul dan jangkrik dimulai dengan
membuat tepung jangkrik. Jangkrik jenis
kalung dibersihkan, dijemur, lalu digiling.
Banyaknya jangkrik yang dibutuhkan
tergantung dari berapa banyak tepung
yang ingin dihasilkan.
Setelah berbentuk tepung maka jangkrik
dijadikan campuran sebagai bahan
pembuatan bakso bekatul dan jangkrik.
Adapun bahan yang diperlukan adalah
bekatul 100 gram, tepung jangkrik 50
gram, tepung kanji satu sendok makan,
garam satu sendok makan, bawang putih
dua siung dan air putih 10 ml.
Bekatul, urai dia, disaring, dicampur air
dan dikukus terlebih dahulu baru
dicampur dengan tepung jangkrik,
tepung kanji dan bahan-bahan lain yang
telah dihaluskan lalu dibiarkan selama 15
menit. Setelah itu dibentuk dengan
cetakan dan dimasukkan ke dalam air
mendidih hingga matang dan muncul di
permukaan. “Tiriskan, dinginkan dan
terakhir disajikan,” pungkas mahasiswa
angkatan 2009 ini.(Wartawan Harian
Jogja/Switzy Sabandar)
http://www.harianjogja.com/baca/2011/04/18/bekatul-dan-jangkrik-bisa-jadi-bakso-penambah-vitalitas-145978]